Foto: Infografis/Top Jokowi! 2 Tambang Raksasa Asing Kembali ke Pelukan RI/Aristya Rahadian
Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) diketahui sudah beberapa kali mengambil alih pengelolaan tambang asing untuk kepemilikan mayoritas Indonesia.
Setidaknya, ada dua yang saat ini sudah diambil kepemilikannya yakni tambang emas PT Freeport Indonesia (PTFI) sebesar 51% dan juga Blok Migas Rokan dari perusahaan asal Amerika Serikat (AS), Chevron Pacifik Indonesia.
Kepemimpinan Presiden Jokowi akan semakin gemilang, apabila bisa menguasai satu lagi pertambangan nikel terbesar di Indonesia yang sedianya sedang bernegosiasi untuk menawarkan divestasi sahamnya kepada Indonesia, yakni tambang nikel milik PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
Sekarang ini, tambang Vale Indonesia, 43,7% sahamnya masih dikuasai oleh Vale Canada Limited, dan 15% milik Sumitomo dari Jepang. Sementara MIND ID selaku Holding Industri Pertambangan RI baru memiliki 20% dan sisanya 20,7% dimiliki oleh saham publik.
“Pak Jokowi sudah melakukan suatu prestasi yang besar dengan 51% saham Freeport, kemudian mengambil alih Blok Rokan dengan Pertamina Hulu Rokan. Kalau memang bisa 51% di PT Vale, ini pak Presiden Jokowi hat trick kalau dalam sepak bola, jadi kita memberikan legacy yang luar biasa,” terang Anggota Komisi VII DPR, Mukhtarudin , dikutip Senin (20/6/2023).
Namun memang, untuk menguasai 51% saham Vale Indonesia diketahui tak mudah. Pasalnya, Vale Indonesia menganggap kepemilikan saham publik sebesar 20,7% itu merupakan divestasi yang sudah ditawarkan kepada pemerintah Indonesia sebelumnya.
Sehingga, Vale Indonesia merasa hanya perlu menawarkan kembali divestasi saham sebesar 11%. Di mana jika dihitung, penawaran divestasi saham 11% hanya akan menambah kepemilikan saham MIND ID menjadi 31%.
Mukhtarudin juga membeberkan dengan tegas, bahwa sesuai dengan informasinya saham publik di Vale Indonesia sebesar 20,7% dikuasai pemodal asing. Rinciannya, 1,2 miliar lembar saham untuk pemodal asing, sisanya 851 juta lembar saham merupakan publik Indonesia.
Jika gambaran itu benar, kata Mukhtarudin, kompisisi saham Vale Indonesia masih akan dikuasi oleh asing. Komisi VII menginginkan, hal ini bisa dikuasai oleh negara seperti layaknya pengusaan 51% saham PT Freeport Indonesia (PTFI).
Sehingga, kata Mukhtarudin, pengendalian saham, managemen, termasuk diantaranya keuangan dan asetnya tercatat di Indonesia bukan di Kanada. “Yang sekarang masih tercatat di Kanada sana. Saya menginisiasikan exercise ulang dan pendekatan pembicaraan lebih lanjut pemerintah dan Vale agar bisa mendorong negara mengusasi 51% saham tidak seperti komposisi sekarang. Ini harus di exercise ulang,” tandas Mukhtarudin dikutip Rabu (14/6/2023).https://menjangkau.com
“Kita hanya ingin kekayaan alam dikuasai negara dan kemakmuran rakyat,” tandas Mukhtarudin.