Jokowi Kesal Hilirisasi RI Dituduh Untungkan China!

Presiden Jokowi memberikan sambutan pada pembukaan Sidang Umum ke-44 AIPA, Jakarta,(7/8/2023). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden) 

Foto: Presiden Jokowi memberikan sambutan pada pembukaan Sidang Umum ke-44 AIPA, Jakarta,(7/8/2023). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) langsung membantah program hilirisasi pertambangan khususnya hilirisasi nikel hanya menguntungkan negara lain khususnya China. Presiden Jokowi justru mempertanyakan hitung-hitungan orang yang menyatakan hilirisasi menguntungkan negara lain tersebut.

Sebelumnya memang, Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri menyebutkan bahwa pengembangan smelter yang menghasilkan nikel setengah jadi hanya menguntungkan industri China. Di mana, seperti diketahui, hasil hilirisasi nikel di Indonesia menghasilkan Nikel Pig Iron (NPI) dan fero nikel.

Baca:Bungkam Faisal Basri, Jokowi Sebut Hilirisasi RI Cuan Rp510 T

“Kalau hilirisasi sekedar dari bijih nikel jadi NPI atau jadi fero nikel. NPI dan fero nikel 99% diekspor ke China jadi hilirisasi Indonesia nyata-nyata mendukung industrialisasi di China itu dia, luar biasa,” ujar Faisal dalam diskusi Indef, dikutip Kamis (10/8/2023).

Menjawab hal itu, Presiden Jokowi mencontohkan bahwa hilirisasi nikel sejadinya menguntungkan Indonesia. Dia justru mempertanyakan hitung-hitungan yang mengatakan bahwa hilirisasi menguntungkan negara lain. “Ngitungnya gimana? Kalau hitungan saya berikan contoh nikel, saat diekspor mentahan, bahan mentah setahun kira-kira hanya Rp 17 triliun, setelah masuk ke industrial downstreaming, ke hilirisasi menjadi Rp 510 triliun,” terang Presiden Jokowi di Stasiun LRT Dukuh Atas, Jakarta, Kamis (10/8/2023).

Dengan meningkatnya nilai ekspor nikel hasil hilirisasi, lanjut Presiden Jokowi, maka hasil pajaknya akan lebih besar ketimbang sebelum nikel dilakukan hilirisasi.

“Bayangkan saja kita negara itu hanya mengambil pajak, mengambil pajak dari Rp 17 triliun sama mengambil pajak dari Rp 510 triliun lebih gede mana? Karena dari situ, dari hilirisasi kita bisa mendapatkan PPN, PPH badan, PPH karyawan, PPH perusahaan, royalti bea ekspor, penerimaan negara bukan pajak semuanya ada di situ. coba dihitung saja dari Rp 17 triliun sama Rp 510 triliun gede mana?” terang Presiden Jokowi.

Baca:90% Ekspor Proyek Kebanggaan Jokowi RI Mengalir ke China

https://perjuangangila.com Presiden Jokowi juga tak terima tatkala kontribusi hilirisasi ke Produk Domestic Bruto (PDB) Indonesia terus mengalami penurunan. Presiden Jokowi menyebutkan bahwa kontribusi terhadap PDB ekonomi pastinya lebih besar ketika nilai ekspor naik signifikan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*